Mutu merupakan hal yang penting dalam membangun dan mengelola fungsi produksi. Mutu akan mempengaruhi seluruh aktivitas perusahaan dari pemasok sampai konsumen dan dari manajemen produk sampai aspek dalam pemeliharaan peralatan. Tujuan akhir adalah menjadi perusahaan yang efektif dan efisien serta mempunyai keunggulan kompetitif terhadap produk yang dihasilkan.
Mutu memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteks. Menurut Garvin dan Davis dalam Nasution (2005:4) mutu/ kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas bukan hanya menekankan pada aspek hasil akhir, yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas proses, dan kualitas lingkungan agar dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Menurut Crosby dalam Nasution (2005) kualitas adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang diisyaratkan atau distandarkan. Ini berarti suatu produk dianggap memiliki kulitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Standar kualitas tersebut meliputi bahan baku, proses produksi dan produk akhir. Sedangkan pada perusahan manufaktur istilah mutu adalah suatu proses produksi yang berkaitan dengan kegiatan merancang dan membuat produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau pelanggan (Schroeder, 1994:168).
Menurut Assauri (2008:292) dalam sebuah perusahaan manufaktur istilah mutu diartikan sebagai faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan atau dibutuhkan. Apabila dalam hal ini produsen telah salah menentukan atau memutuskan ketepatan tujuan untuk apa hasil/barang tersebut dimaksudkan, maka pembeli atau konsumen yang telah membeli hasil/barang itu tidak akan kembali membelinya.
Menurut Roger dalam Nasution (2005:169) mutu merupakan kecocokan penggunaan. Ini berarti bahwa produk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan produk tersebut cocok dengan penggunaan akan kebutuhan konsumen. Kecocokan konsumen dikaitkan dengan nilai yang diterima dan memberikan kepada konsumen.
Secara singkat mutu dapat diartikan sebagai suatu kecocokan penggunaan. Seperti yang diuraikan oleh Juran dalam Nasution (2005) dan Schroeder (1994:169) kecocokan penggunaan ini didasarkan atas lima ciri mutu, yaitu:
1. Teknologi (kekuatan produk, desain produk, dan tingkat kesulitan produk yang dihasilkan)
2. Psikologis (cita rasa dan tata warna yang sesuai dengan keinginan konsumen)
3. Orientasi waktu (kehandalan dan kemampuan peralatan)
4. Kontraktual (adanya jaminan apabila produk yang diterima oleh konsumen mengalami kerusakan)
5. Etika (kesopansantunan pelanggan dan kejujuran)
Perusahaan harus menetapkan standarisasi dalam hal mutu dan mengaplikasikannya serta berusaha untuk mencapai spesifikasi yang direncanakan sambil terus-menerus melaksanakan penyempurnaan terhadap produk yang dihasilkan.
Title : Pengertian Mutu Produk
Description : Mutu merupakan hal yang penting dalam membangun dan mengelola fungsi produksi. Mutu akan mempengaruhi seluruh aktivitas perusahaan da...