• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Fakta Asli

Menguak Konspirasi dari Sebuah Fakta Asli

  • Home
  • Menu1
    • Pestisida Organik
    • Pengawasan Produksi
    • Titanic
    • Karet
  • Gula
    • Submenu1
    • Submenu2
  • Menu3
  • Menu4
  • Menu5
  • Menu6
Home » Kopi » Pertanian » Sifat Pertumbuhan Tanaman Kopi

Sifat Pertumbuhan Tanaman Kopi


Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM, pendapat lain mengatakan 850 M. Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia

Pertumbuhan vegetatif tanaman kopi menunjukkan sifat dimorfisma, yaitu pertumbuhan arah menegak dan pertumbuhan arah ke samping.  Bagian tanaman yang tumbuh tegak (ortotropik) dapat mengarah ke pertumbuhan ortotropik maupun plagiotropik (kesamping), sebaliknya bagian tanaman yang tumbuh plagiotropik hanya menghasilkan pertumbuhan plagiotropik.

Pada ketiak daun terdapat dua macam tunas yaitu tunas seri (tunas reproduksi) dan tunas legitim.  Tunas seri sebanyak 4 sampai 5 buah setiap ketiak daun akan tumbuh menjadi wiwilan, dimana ruas pertama pendek dan terdapat dua daun kecil berbentuk limas, baru pada ruas ke dua terdapat pasangan daun yang normal. Tunas legitim terletak sedikit di atas ketiak daun serta di atas kumpulan tunas seri dan hanya terdapat satu tunas legitim.  Tunas legitim akan tumbuh menjadi cabang primer dan hanya berlangsung satu kali.

Dalam melaksanakan pemangkasan tanaman kopi harus diketahui bagian-bagian dari pohon kopi seperti:
  1. Batang pokok; berasal dari epikotil bibit semaian atau dari bibit sambungan, tumbuhnya bersifat orthotropik.  Pada setiap ketiak daun terdapat tunas seri dan tunas legitim.  
  2. Tunas legitim pada batang pokok akan tumbuh menjadi cabang primer.      
  3. Wiwilan; berasal dari tunas seri pada batang pokok, sehingga merupakan reproduksi dari batang pokok atau sifat-sifatnya sama dengan batang pokok.
  4. Cabang primer; berasal dari tunas legitim pada batang pokok, tumbuhnya bersifat plagiotropik.  Pada cabang primer juga terdapat tunas seri dan tunas legitim.
  5. Cabang cambuk; merupakan cabang primer atau reproduksi cabang primer, yang pada mulanya tumbuh agak condong ke atas dan setelah mencapai tinggi tertentu lalu melengkung.  Karena panjang dan melengkungnya inilah disebut cabang cambuk.
  6. Cabang kipas; berasal dari cabang-cabang primer yang telah tua dimana tunas legitimnya tumbuh menjadi cabang sekunder yang disebut cabang kipas.
  7. Cabang cacing; pada umumnya berasal dari reproduksi cabang primer yang pertumbuhannya lemah sehingga cabang tetap kecil, kurang kuat dan bengkok-bengkok.  Hal ini diakibatkan oleh cabang-cabang terlalu rimbun, sehingga cabang-cabang tersebut kurang mendapatkan cahaya matahari.
  8. Cabang  balik; umumnya merupakan reproduksi dari cabang primer yang arah pertumbuhannya menuju ke belakang ke arah batang.
  9. Cabang liar; merupakan cabang yang tumbuh dari cabang primer, tidak mendatar tetapi juga tidak tegak seperti wiwilan.
  10. Cabang sekunder; yaitu cabang yang berasal dari tunas legitim pada cabang primer.  Pada cabang sekunder memiliki sifat-sifat yang sama dengan cabang primer.    
  11. Cabang tersier; berasal dari tunas legitim pada cabang sekunder.  Pada tanaman kopi cabang ini jarang muncul.
Tunas-tunas seri dan tunas legitim yang terdapat pada ketiak daun dapat tumbuh ke arah peratumbuhan vegetatif  membentuk batang dan cabang, tetapi sebaliknya pada saat-saat tertentu dapat tumbuh ke arah generatif membentuk bunga dan buah.
Posted by Unknown on Kamis, 14 Februari 2013 - Rating: 4.5
Title : Sifat Pertumbuhan Tanaman Kopi
Description : Pertumbuhan vegetatif tanaman kopi menunjukkan sifat dimorfisma, yaitu pertumbuhan arah menegak dan pertumbuhan arah ke samping.  Bag...

Share to

Facebook Google+ Twitter

0 Response to "Sifat Pertumbuhan Tanaman Kopi "

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Entri Populer

  • Apa yang Dilakukan Agar Kebun Karet Matang Sadap dalam 3,5 Tahun
  • Pengertian dan Fungsi Pengawasan Proses Produksi
  • Pengertian Pengawasan Mutu
  • Pengertian Mutu Produk
  • Penentuan Gula Total dan Gula Reduksi
  • Kisah Nyata Lorong Waktu di Musibah Titanic
  • Jenis-jenis Pengawasan Produksi
  • Identifikasi Gulma dan Penggolongannya
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu
  • Pengertian dan Jenis Produksi

Arsip Blog

  • ▼  2013 (37)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (1)
    • ▼  Februari (23)
      • Jenis-jenis Pengawasan Produksi
      • Pengertian dan Fungsi Pengawasan Proses Produksi
      • Pengertian dan Jenis Produksi
      • Hama Tanaman Perkebunan
      • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu
      • Pengertian Pengawasan Mutu
      • Pengertian Mutu Produk
      • Penentuan Gula Total dan Gula Reduksi
      • Fungsi dan Pendekatan Pemasaran
      • Teknik Komunikasi dan Promosi
      • Keputusan Promosi, Penjualan, dan Publisitas dalam...
      • Permintaan, Penawaran, dan Elastisitas
      • Konsep Ongkos dan Proses Produksi
      • Apa yang Dilakukan Agar Kebun Karet Matang Sadap d...
      • Mengapa Tanaman Karet Harus Matang Sadap 3,5 Tahun
      • Fase Pertumbuhan Generatif Tanaman Kopi
      • Sifat Pertumbuhan Tanaman Kopi
      • Pemangkasan Tanaman Kopi dan Tujuannya
      • Herbisida
      • Identifikasi Metode Pengendalian Gulma
      • Sebab-sebab Dormansi pada Biji
      • Identifikasi Gulma dan Penggolongannya
      • Refleksi 10 Tahun Perjalanan Barito Timur menjadi ...
    • ►  Januari (12)

Label

Pertanian Pemasaran Produksi Unik Aneh Gulma Ilmu Kopi Karet Kesehatan Benih Bermuda Bibit Einstein Hama Lorong Waktu Sains Tebu Wisata
Copyright © 2012 Fakta Asli - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Blogger Templates - Powered by Blogger