• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Fakta Asli

Menguak Konspirasi dari Sebuah Fakta Asli

  • Home
  • Menu1
    • Pestisida Organik
    • Pengawasan Produksi
    • Titanic
    • Karet
  • Gula
    • Submenu1
    • Submenu2
  • Menu3
  • Menu4
  • Menu5
  • Menu6
Home » Hama » Pertanian » Hama Tanaman Perkebunan

Hama Tanaman Perkebunan


Hama Tanaman Perkebunan Hama Tanaman Perkebunan

Hama adalah semua organisme herbivora yang dapat merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia secara ekonomis. Akibat serangan hama produktivitas tanaman menjadi menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya, bahkan tidak jarang terjadi kegagalan panen. Oleh karena itu kehadirannya perlu dikendalikan, apabila populasinya di lahan telah melebihi batas ambang ekonomik. Dalam kegiatan pengendalian hama, pengenalan terhadap jenis-jenis hama (nama umum, siklus hidup, dan karakteristik) serta gejala kerusakan tanaman menjadi sangat penting agar tidak melakukan kesalahan dalam mengambil langkah/tindakan pengendalian.

Tindakan pengendalian mempunyai peranan penting dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam usaha budidaya tanaman. Dalam melaksanakan pengendalian organisme pengganggu tanaman, pemerintah telah mengaturnya dalam UU NO. 12 tahun 1992 pada pasal 20 ditetapkan bahwa perlindungan tanaman ditetapkan dengan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Metode pengendalian hama menurut konsep PHT adalah memadukan semua metode pengendalian sedemikian rupa, termasuk didalamnya pengendalian secara fisik, mekanik, bercocok tanam, biologi, dan kimiawi sebagai alternatif terakhir, untuk menurunkan dan mempertahankan populasi organisme pengganggu tanaman dibawah batas ambang ekonomik.

Sebelum konsep PHT muncul, ada anggapan bahwa pengendalian hama yang efektif adalah dengan penyeemprotan pestisida. Sampai saat ini masih banyak petani atau masyarakat pada umumnya yang mengartikan pengendalian hama sama dengan penggunaan pestisida. Apabila diketahui tanaman yang diusahakan rusak atau pada tanaman terdapat kerumunan serangga tanpa memperhatikan apakah serangga tersebut serangga yang merugikan atau bermanfaat, maka petani akan langsung mencari pestisida untuk disemprotkan pada tanaman. Sehubungan dengan adanya dampak negatif penggunaan pestisida, maka pestisida digunakan secara bijaksana menurut konsep PHT. Menurut konsep PHT, pestisida digunakan hanya bila pengendalian dengan cara lain tidak dapat menurunkan populasi hama dan kerusakan tanaman. Jadi pengendalian kimiawi dijadikan alternatif terakhir.
Posted by Unknown on Jumat, 15 Februari 2013 - Rating: 4.5
Title : Hama Tanaman Perkebunan
Description : Hama adalah semua organisme herbivora yang dapat merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia secara ekonomis. Akibat seranga...

Share to

Facebook Google+ Twitter

1 Response to "Hama Tanaman Perkebunan"

  1. dutabintara4 September 2013 pukul 18.36

    Dear Bpk/Ibu Pinpinan,

    Perkenankan kami www.dutabintara.com, menawarkan peluang untuk kerjasama/memasarkan produk alat pertanian.

    Didukung dengan perkembangan konsumen Indonesia yang semakin menuju kearah back to nature atau menggunakan/mengkonsumsi produk yang alami atau organik semakin meningkat. Pangan adalah porsi terbesar yang saat ini sedang bermunculan produsen dan supplier dalam menawarkan produk berbasis Organik.

    Untuk dapat menyediakan produk organik, banyak aspek yang perlu dirubah yang tentunya berbasis alami/organic, misalnya: penggunaan pupuk, maupun dalam penanggulangan hama dan penyakit tanaman yang non kimia.

    Dalam rangka mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan tersebut, kami menawarkan kepada Bapak/Ibu untuk dapat bekerjasama dalam mendistribusikan salah satu produk perangkap hama bertenaga surya (Solar Trap). Produsen atau petani dapat menggunakan teknologi ini untuk menanggulangi hama tanaman. Silahkan cek info nya di site berikut :http://www.dutabintara.com/?page=pt_produk&produk=28197

    Hubungi kami bila tertarik untuk memasarkan produk ini.

    Terimakasih.
    Sidik
    08121234966
    Email:sidik27@gmail.com
    Pin BB : 2276E32F

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Entri Populer

  • Apa yang Dilakukan Agar Kebun Karet Matang Sadap dalam 3,5 Tahun
  • Pengertian dan Fungsi Pengawasan Proses Produksi
  • Pengertian Pengawasan Mutu
  • Pengertian Mutu Produk
  • Penentuan Gula Total dan Gula Reduksi
  • Kisah Nyata Lorong Waktu di Musibah Titanic
  • Jenis-jenis Pengawasan Produksi
  • Identifikasi Gulma dan Penggolongannya
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu
  • Pengertian dan Jenis Produksi

Arsip Blog

  • ▼  2013 (37)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (1)
    • ▼  Februari (23)
      • Jenis-jenis Pengawasan Produksi
      • Pengertian dan Fungsi Pengawasan Proses Produksi
      • Pengertian dan Jenis Produksi
      • Hama Tanaman Perkebunan
      • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu
      • Pengertian Pengawasan Mutu
      • Pengertian Mutu Produk
      • Penentuan Gula Total dan Gula Reduksi
      • Fungsi dan Pendekatan Pemasaran
      • Teknik Komunikasi dan Promosi
      • Keputusan Promosi, Penjualan, dan Publisitas dalam...
      • Permintaan, Penawaran, dan Elastisitas
      • Konsep Ongkos dan Proses Produksi
      • Apa yang Dilakukan Agar Kebun Karet Matang Sadap d...
      • Mengapa Tanaman Karet Harus Matang Sadap 3,5 Tahun
      • Fase Pertumbuhan Generatif Tanaman Kopi
      • Sifat Pertumbuhan Tanaman Kopi
      • Pemangkasan Tanaman Kopi dan Tujuannya
      • Herbisida
      • Identifikasi Metode Pengendalian Gulma
      • Sebab-sebab Dormansi pada Biji
      • Identifikasi Gulma dan Penggolongannya
      • Refleksi 10 Tahun Perjalanan Barito Timur menjadi ...
    • ►  Januari (12)

Label

Pertanian Pemasaran Produksi Unik Aneh Gulma Ilmu Kopi Karet Kesehatan Benih Bermuda Bibit Einstein Hama Lorong Waktu Sains Tebu Wisata
Copyright © 2012 Fakta Asli - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Blogger Templates - Powered by Blogger